6 Pola Pikir Saat Membaca Artikel Penelitian
Saat membaca sebuah penelitian, banyak diantara kita yang mengantuk setelah membaca paragraph pertama. Atau bisa jadi kita terus membaca tanpa mengerti apa yang sedang kita baca. Bukan berarti kita tidak tahu arti perkata nya (baik Indonesia maupun bahasa Inggris) namun makna di balik tia-tiap kalimat dan paragraph itu sungguh membuat kita sedikit sakit kepala. Oleh karena nya oleh para sesepuh di bidang penelitian menyarankan bahwa membaca journal article haruslah lebih dari 2 kali baca. Sehingga kita dapat benar-benar memahami nya.
Nah, tidak juga dengan serta merta tanpa berfikir kita langsung memahami isi dari sebuah penelitian. Justru kita di tuntut untuk bisa menggunakan critical thinking kita. Pada tulisan kali ini, kita akan membahas 6 pola pikir yang bisa kita terapkan saat membaca sebuah artikel penelitian. Ke-enam sistem pemikiran diatas disusun Edward de Bono. Pola pikir ini juga di kenal dengan sebutan six thinking hat (6 jenis topi berfikir). Berikut 6 pola pikir menurut Bono yang bisa kita terapkan saat membaca journal penelitian:
Sumber Photo: pexels.com |
(1) Topi Putih: Fakta.
Saat membaca, jika kita ingin menggunakan topi putih ini, maka kita harus berfokus kepada fakta-fakta yang ada di dalam sebuah penelitian. Kita bisa menanyakan kepada dirikita sendiri : Apa saja fakta-fakta yang ada di penelitian tersebut, informasi apa-apa saja yang kita butuhkan, dan bagaimana kita mendapatkan informasi-informasi yang masih belum lengkap.
(2) Topi Kuning: Positif.
Fokus kita saat menggunakan topi kuning ini adalah kepada hal-hal positif. Misalnya hal-hal apa saja yang merupakan sebuah pro (bukan kontra), point-point bagus, kekuatan, manfaat-manfaat, potensi dari kesempatan-kesempatan yang ada, dan mencari alasan bagaimana penelitian ini memberikan manfaat untuk kita (manusia).
(3) Topi Merah: Perasaan.
Untuk yang satu ini, kita memang harus bawa perasaan, istilah anak gaulnya "baper". Contohnya: apa perasaan kita pertama sekali membaca penelitian tersebut, atau reaksi pertama sekali yang kita miliki saat membaca penelitian tersebut apa.
(4) Topi Hitam: Negatif.
Topi hitam ini selalu berfikir negatif, bukan berarti berfikiran yang "negatif-negatif" dalam kutip. Kita bisa menanyakan beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri saat membaca penelitian orang seperti: apa-apa saja hal yang tidak bermanfaat dari penelitian tersebut, kelemahan, pembatas, tantangan, resiko-resiko, apa saja hal yang bisa membuat penelitian ini salah, atau hal-hal apa saja yang harus kita waspadai. Sangat negatif bukan pertanyaan-pertanyaannya?
(5) Topi Hijau: Berfikir Kreatif.
Nah kalau yang satu ini memang di tuntut kita harus berfikir kreatif saat membaca sebuah penelitian. Kita bisa menanyakan hal-hal apa saja yang mungkin terjadi atau alternatif apa saja yang bisa di lakukan, bagaimana kita bisa menyelesaikan permasalahan ini, atau mari kita carikan solusi nya.
(6) Topi Biru: Mengatur Fikiran.
Setelah capek dengan berfikir terus, maka tidak ada salah nya kita mengatur ulang hal-hal apa saja yang telah kita dapatkan. Kita bisa menanyakan apa yang telah kita pelajari, darimana kita harus memulainya, atau apa yang sudah kita simpulkan.
Itulah dia 6 pola pikir yang bisa kita pakai saat kita membaca sebuah artikel penelitian. Sitem ini pun bisa kita gunakan saat membaca buku-buku pelajaran, sehingga kita tidak hanya membaca tanpa tahu apa-apa. Di samping itu juga kita bisa menggunakan sistem 6 pola pikir ini sat kita menulis skripsi/thesis/disertasi kita. Dengan begitu bertambah kesadaran kita tentang apa yang kita tulis, untuk siapa, dan apa manfaat nya.
Semoga bermanfaat, silakan share untuk teman-teman kalian, siapa tahu ada teman-teman kita juga sangat membutuhkan informasi semacam ini. Thank you for sharing, and comments.
Referensi:
Guse, J. (2011) Communicative Activities for EAP. Cambridge University Press, Cambridge.